banner.jpg (14480 bytes)

 

 

reikititle.jpg (4677 bytes)

 

TENTANG REI KI

Kata Rei dan Ki berasal dari bahasa Jepang. Rei berarti alam semesta atau Ilahi, dan Ki berarti prana, chi atau energi vital. Jadi Rei Ki sendiri adalah salah satu jenis dari prana atau chi. Prana atau chi merupakan energi vital atau tenaga hidup yang mempertahankan kehidupan dan kesehatan tubuh. Dalam bahasa Yunani disebut pneuma, dalam bahasa Polinesia disebut mana, dalam bahasa Yahudi disebut ruah dan dalam bahasa Cina disebut Chi.

Dalam Yoga Tao, energi ini disebut "Chi surga". Di Kaballah dinamakan "tiang cahaya", merujuk pada apa yang benar-benar dilihat oleh para pewaskita sebagai tiang cahaya. Para yogi India menamakan tiang cahaya ini sebagai jembatan cahaya spiritual atau "antakharana". Orang-orang Kristen menamakannya "turunnya Roh Kudus" yang dilambangkan dengan suatu tiang cahaya dengan merpati yang menukik. Dalam kesenian Kristen, hal ini diperlihatkan dalam gambar-gambar para Santo atau Yesus dengan halo keemasan dan tiang sinar putih cemerlang di atas kepala mereka dengan seekor merpati putih yang sedang menukik. Ini melambangkan turunnya energi Ilahi atau Roh Kudus.

Energi Rei Ki berasal dari diri yang lebih tinggi atau jiwa yang lebih tinggi di mana titik masuk energi ini adalah chakra mahkota, dan karena itu dapat disebut energi Ilahi atau energi jiwa. Energi Rei Ki mempunyai sifat semua prana berwarna lain dan berkali-kali lebih kuat daripada tenaga prana biasa. Prana ini mempunyai sifat regeneratif yang cepat terhadap organ dan syaraf yang rusak, dan juga efek desinfektan yang sangat kuat. Energi Rei Ki mempunyai kesadaran sendiri dan sangat efektif untuk menyembuhkan penyakit-penyakit berat dengan cepat.

Energi Rei Ki mempunyai getaran yang tinggi dan bersifat halus. Jika diamati secara waskita, energi Rei Ki terlihat sebagai kabut halus yang melayang-layang. Karena energi Rei Ki tidak bersifat tajam seperti jenis-jenis prana lainnya, energi Reiki dapat dipergunakan untuk mengobati organ-organ tubuh yang sensitif seperti jantung, paru-paru, mata dengan mengarahkannya langsung pada organ-organ tersebut dan tanpa resiko sama sekali. Penyaluran yang berlebihan pun tidak akan menimbulkan effek negatif sama sekali.

Energi Rei Ki tidak hanya dapat menyembuhkan masalah-masalah pada tubuh fisik yang berupa penyakit fisik, tetapi juga untuk merawat penyakit-penyakit psikologis (masalah emosional dan mental), untuk materialisasi, untuk memberikan perlindungan pada benda-benda fisik (rumah, mobil, benda berharga dan lainya) dan untuk membantu meningkatan tingkat kesadaran seseorang.

Kelebihan energi Rei Ki dibandingkan dengan jenis prana lainnya :

  • Energi penyembuh tidak dipakai.
  • Energi penyembuh akan meningkat setiap kali melakukan penyaluran energi.
  • Sushumna penyembuh turut dibersihkan setiap melakukan penyaluran energi.
  • Energi negatif yang dikeluarkan pasien tidak akan menular kepada penyembuh.
  • Energi Rei Ki dapat menyerap ke dalam seluruh sel-sel tubuh dengan mudah untuk menyehatkan (menambah vitalitas) maupun melakukan regenarasi sel-sel tubuh.
  • Dapat dilakukan penyembuhan secara berkelompok.
  • Penyembuhan dapat dilakukan jarak jauh dan dapat di program.

Keampuhan penggunaan Energi Rei Ki tergantung pada kemampuan penyembuh untuk menarik turun energi Rei Ki. Besarnya kemampuan penyembuh untuk dapat menarik turun energi Rei Ki tergantung pada tingkat perkembangan chakra mahkotanya dan ukuran tali spiritualnya. Ketebalan tali spiritual orang-orang biasa dalam peradaban sekarang ini berkisar antara setipis jaring laba-laba sampai sehelai rambut.

Juga tergantung pada kemurnian tubuh energi (tubuh eterik) seseorang. Jika penyembuh memiliki tubuh energi yang lebih murni atau halus, maka energi Rei Ki yang dikeluarkannya juga lebih murni dan lebih halus sehingga ia dapat mengeluarkan energi Rei Ki dalam jumlah yang lebih besar dan yang lebih halus dalam waktu yang lebih singkat, dengan demikian pasien-pasiennya dapat sembuh dengan cepat.

Semakin murni tubuh energi seseorang, ia akan mengalami kemajuan yang lebih pesat dalam latihan meditasinya dan juga meningkatkan tingkat kesadarannya. Tubuh energi dapat dimurnikan dengan cara-cara:

  • menjadi vegetarian, minimal mengurangi makanan berjiwa
  • menjaga keseimbangan makanan
  • menjaga kestabilan emosional
  • melakukan olah raga secara teratur
  • melakukan meditasi secara teratur
  • melakukan penyembuhan secara teratur
  • berhenti merokok
  • mengurangi atau menghindari minuman yang mengandung berakohol
  • menghindari obat-obatan yang menimbulkan kecanduan dan bersifat halusinogen
  • melatih Kundalini

 

SEJARAH REIKI

            usui.jpg (16941 bytes)                                                              takata.jpg (12567 bytes)

                    Dr Usui Mikao                                                                            Hawayo Takata

The secret art of inviting happiness
The miraculous medicine of all diseases
Just for today, do not anger
Do not worry and be filled with gratitude
Devote yourself to your work. Be kind to people.

Every morning and evening, join your hands in prayer.
Pray these words to your heart
and chant these words with your mouth

Usui Reiki Treatment for the improvement of body and mind
The founder
Usui Mikao

Dr Usui Mikao adalah pendiri Reiki sistem Usui dilahirkan pada tanggal 15 Agustus 1865 dan meninggal pada tanggal 9 Maret 1926. Ia adalah seorang spiritualis dan cenayang, didalam bahasa Jepang disebut Rei Jyutu Ka yang berarti orang yang memiliki kemampuan spiritual.

Pada saat ia berumur 4 tahun, Ia belajar di sekolah Buddhis aliran Tendai dekat gunung Kurama. Ia juga mempelajari kiko, versi Jepang dari Chi Kung yang didalamnya termasuk disiplin ilmu kesehatan dan disiplin ilmu pengobatan berdasarkan pada pengolahan dan penggunaan energi kehidupan (prana atau chi).

Pemuda Usui menemukan bahwa metode-metode penyembuhan yang telah dipelajarinya membutuhkan latihan pengolahan energi tubuh sendiri dan memberikan energi tersebut selama pengobatan. Ia berfikir apakah mungkin untuk melakukan penyembuhan tanpa mempergunakan energi tubuh sendiri.

Ia melakukan perjalanan ke Cina dan Eropa untuk belajar lebih lanjut. Kurikulum yang dipelajarinya meliputi obat-obatan, psikologi dan keagamaan termasuk ilmu peramalan, yang di negara-negara Asia diyakini sebagai kemampuan yang berharga.

Ia diperkirakan berasal dari keluarga Jepang yang kaya karena di Jepang hanya keluarga kaya yang dapat mengirim anaknya ke sekolah. Secara kebetulan ia menjadi sekretaris dari Pei Gotoushin, kepala departemen kesehatan dan kesejahteraan yang kemudian menjadi walikota Tokyo. Hal ini membuat Usui menjadi pengusaha yang berhasil.

Pada tahun 1914, bisnis Usui jatuh. Sebagai seorang spiritualis yang sensitif, Usui telah banyak meluangkan waktunya untuk melakukan latihan-latihan Budhis di gunung Kurama pada masa lalunya. Maka ia memutuskan untuk kembali ke gunung suci Kurama, dimana ia melatih Isyu Guo, dua puluh satu hari latihan yang diadakan oleh Vihara Budhis aliran Tendai yang terletak disana. Sepertinya ia berlatih puasa, berdoa dan bermeditasi. Sebagai tambahan di gunung tersebut terdapat sebuah air terjun yang sampai saat ini masih dipergunakan sebagai tempat meditasi. Teknik meditasi tersebut adalah berdiri dibawah air terjun dan membiarkan air menerpa bagian kepala, latihan ini dimaksudkan untuk mengaktifkan cakra mahkota.

Para master Rei Ki di Jepang beranggapan bahwa Usui melakukan latihan meditasi seperti itu juga. Selama melatih Isyu Guo tersebut, energi Rei Ki memasuki cakra mahkotanya. Hal ini lebih menyempurnakan kemampuan daya penyembuhannya dan ia menyadari telah menerima pemberian yang ajaib;   kemampuan untuk menyembuhkan orang lain tanpa menguras energi tubuh sendiri.

Kemudian ia mendirikan perkumpulan penyembuhan di Tokyo pada tahun 1922 dan mulai melakukan penyembuhan. Dr Usui sangat terkenal dengan kemampuan daya penyembuhannya dan seringkali diundang oleh penduduk disekitarnya untuk memberikan ceramah dan penyembuhan.

Sebelum meninggal dunia, Dr Usui telah mengajarkan Reiki kepada beberapa belas orang murid sampai tingkat master. Salah satunya adalah Chjiro Hayashi, ia seorang dokter yang memperoleh tingkat master Rei Ki pada tahun 1925. Dr Hayashi membuka klinik Rei Ki di Tokyo, dibantu oleh para muridnya. Disanalah Dr Hayashi bertemu dengan Hawayo Takata pada tahun 1935.

Hawayo Takata berkebangsaan Jepang yang tinggal di Hawaii, Amerika Serikat. Nyonya Takata mempunyai masalah kesehatan yang berat yaitu komplikasi dari berbagai penyakit, yaitu: sakit ginjal, usus buntu dan tumor yang harus dioperasi, tetapi ia juga mempunyai masalah dengan pernafasannya sehingga operasi dapat menyebabkan kematian pada dirinya.

Nyonya Takata mencari penyembuhan alternatif, ia berkunjung ke klinik dokter Hayashi. Setelah berobat selama empat bulan, penyakit nyonya Takata sembuh total. Sejak saat itu nyonya Takata sangat menghargai Rei Ki dan ia mulai belajar Rei Ki dari dokter Hayashi pada musim semi tahun 1936. Nyonya Takata lah yang menyebarkan Rei Ki keluar dari Jepang.

 

home.jpg (1207 bytes) kundalini.jpg (1455 bytes) chakra.jpg (1344 bytes)

attunement.jpg (1488 bytes) faq.jpg (1243 bytes) mf.jpg (1522 bytes)